sepatuoriginal.org – Kalau kamu suka olahraga yang penuh semangat dan adrenalin, rugby bisa jadi salah satu yang paling menarik. Tapi sebelum kita bahas soal aturan dan gaya mainnya yang keras tapi seru, yuk kita ngobrol soal sejarah rugby dulu. Biar makin paham, gimana sih olahraga ini bisa muncul dan berkembang sampai jadi populer di banyak negara.
Banyak orang mungkin taunya rugby itu mirip American Football. Padahal mereka beda banget. Rugby punya cerita unik tentang bagaimana awal mula bola lonjong itu mulai dimainkan dan jadi kebanggaan berbagai negara.
Baca Juga: Profil Lengkap Member aespa
Asal Usul Rugby di Inggris
Cerita soal sejarah rugby dimulai dari sebuah sekolah di Inggris, tepatnya di Rugby School, sekitar awal abad ke-19. Ada satu kisah legendaris tentang seorang murid bernama William Webb Ellis. Konon, waktu itu dia lagi main sepak bola. Tapi alih-alih menendang bola, dia malah mengambilnya dengan tangan dan lari ke arah gawang.
Tindakan “nakal” itu ternyata jadi awal mula rugby. Meskipun masih diperdebatkan soal kebenarannya, banyak orang percaya dari sanalah rugby mulai berkembang. Rugby School sendiri jadi tempat penting dalam perkembangan aturan awal olahraga ini.
Makin lama, semakin banyak sekolah dan universitas di Inggris yang tertarik. Mereka mulai main dengan aturan mereka masing-masing. Sampai akhirnya, perlu dibuat aturan baku biar semua orang bisa main dengan cara yang sama.
Baca Juga: Biodata & Fakta Member aespa
Lahirnya Aturan dan Organisasi Rugby
Tahun 1871, terbentuklah Rugby Football Union (RFU) di Inggris. Organisasi ini dibuat untuk menyusun aturan resmi permainan dan juga mengatur pertandingan antar klub. Ini jadi langkah penting dalam sejarah rugby karena dari sinilah aturan modern mulai dipakai secara luas.
Di tahun yang sama, pertandingan internasional pertama berlangsung antara Inggris dan Skotlandia. Bayangin, baru saja dibuat aturan resminya, langsung ada pertandingan antarnegara. Ini menandakan betapa cepatnya rugby diterima dan dimainkan di berbagai wilayah Britania.
Baca Juga: Karina Winter Giselle Ningning Profil
Rugby Menyebar ke Seluruh Dunia
Dari Inggris, rugby mulai menjalar ke seluruh penjuru dunia. Awalnya lewat para pelajar dan tentara Inggris yang berpindah-pindah. Mereka membawa semangat permainan ini ke negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Prancis.
Negara-negara tersebut akhirnya punya tim nasional dan liga sendiri. Rugby bahkan jadi bagian penting dari identitas nasional di tempat-tempat seperti Selandia Baru dan Afrika Selatan. Kamu pasti pernah dengar soal All Blacks dari Selandia Baru yang selalu tampil dengan tarian Haka sebelum pertandingan.
Penyebaran rugby ini juga nggak lepas dari pengaruh kolonialisme Inggris. Di banyak negara persemakmuran, rugby jadi salah satu olahraga utama yang diajarkan di sekolah.
Baca Juga: Fakta Menarik 4 Member aespa
Munculnya Dua Versi: Rugby Union dan Rugby League
Kalau kamu perhatikan, sekarang ada dua versi utama dari rugby, yaitu Rugby Union dan Rugby League. Meskipun keduanya mirip, sebenarnya mereka punya sejarah yang agak rumit.
Perpecahan ini terjadi di Inggris pada tahun 1895. Masalahnya cukup sederhana, yaitu soal bayaran. Klub-klub di wilayah utara Inggris pengen pemainnya dapat kompensasi karena mereka kehilangan penghasilan dari pekerjaan utama. Sementara RFU bersikukuh bahwa rugby harus tetap jadi olahraga amatir, tanpa bayaran.
Akhirnya, klub-klub di utara bikin organisasi sendiri dan melahirkan Rugby League. Bedanya, Rugby League dimainkan dengan 13 pemain per tim, sementara Rugby Union punya 15 pemain. Selain itu, aturan permainannya juga berbeda di beberapa aspek, seperti tackle dan sistem poin.
Kedua versi rugby ini terus berkembang dan punya penggemar masing-masing. Rugby Union lebih populer di tingkat internasional, sementara Rugby League kuat di Inggris utara dan Australia.
Rugby di Olimpiade dan Kancah Dunia
Ngomongin soal sejarah rugby, tentu nggak bisa lepas dari keterlibatannya di ajang olahraga dunia. Rugby sempat jadi cabang di Olimpiade, tepatnya antara tahun 1900 sampai 1924. Tapi setelah itu, olahraga ini menghilang dari daftar pertandingan Olimpiade selama puluhan tahun.
Baru pada tahun 2016, rugby kembali hadir di Olimpiade Rio, tapi dalam bentuk Rugby Sevens. Ini adalah versi yang lebih cepat dengan hanya tujuh pemain di setiap tim dan durasi pertandingan yang singkat. Meskipun formatnya beda, kehadiran rugby di Olimpiade lagi-lagi membuktikan popularitasnya yang terus meningkat.
Di luar Olimpiade, ada juga turnamen besar seperti Rugby World Cup. Turnamen ini pertama kali digelar tahun 1987 dan langsung mendapat sambutan luar biasa. Setiap empat tahun sekali, negara-negara top berkumpul dan bertarung demi gelar juara dunia. Rugby World Cup sekarang jadi salah satu event olahraga paling ditunggu.
Rugby di Asia dan Indonesia
Rugby mungkin identik dengan Eropa dan Oseania, tapi sebenarnya olahraga ini juga merambah Asia. Jepang jadi salah satu negara Asia yang paling serius mengembangkan rugby. Bahkan Jepang pernah jadi tuan rumah Rugby World Cup pada 2019 dan tampil luar biasa sebagai tuan rumah sekaligus peserta.
Di Indonesia sendiri, rugby mulai dikenal sejak era kolonial. Dulu, yang main kebanyakan ekspatriat dan tentara Belanda atau Inggris. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang Indonesia yang mulai tertarik dengan olahraga ini. Bahkan sudah ada organisasi resmi yaitu Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) yang aktif mengembangkan olahraga ini.
Tim nasional rugby Indonesia, yang dikenal dengan nama “Rhinos,” sudah sering ikut turnamen di level Asia Tenggara dan Asia. Meskipun belum sepopuler sepak bola atau bulu tangkis, rugby perlahan-lahan tumbuh dan punya komunitas yang loyal.
Budaya dan Nilai dalam Rugby
Salah satu hal menarik dari sejarah rugby adalah bagaimana olahraga ini bukan cuma soal fisik dan strategi. Rugby juga punya budaya sportivitas yang sangat dijunjung tinggi. Ada istilah yang disebut “rugby spirit” yang menggambarkan semangat fair play, saling menghormati, dan kebersamaan di antara pemain maupun penonton.
Misalnya, setelah pertandingan, kedua tim biasanya akan berkumpul dan saling memberikan penghargaan, baik lewat jabat tangan atau minum bersama. Ini adalah budaya yang terus dipertahankan di semua level pertandingan, dari anak-anak sampai profesional.
Rugby juga mendorong kerjasama tim yang solid. Karena permainan ini keras dan penuh kontak fisik, pemain harus percaya satu sama lain. Nggak ada ruang buat ego atau main sendiri. Semangat inilah yang bikin banyak orang jatuh cinta sama rugby.
Perkembangan Modern Rugby
Di era modern ini, rugby mengalami banyak perubahan dan inovasi. Dari teknologi VAR (Video Assistant Referee) sampai analisis data pertandingan, semuanya digunakan untuk meningkatkan kualitas permainan dan menjaga keamanan pemain.
Rugby juga makin inklusif. Semakin banyak perempuan yang ikut bermain dan munculnya tim-tim wanita di berbagai negara menunjukkan bahwa rugby bukan olahraga khusus pria. Bahkan ada turnamen Rugby World Cup khusus wanita yang terus berkembang tiap tahunnya.
Bukan cuma itu, rugby juga mulai dilirik oleh media dan sponsor besar. Pertandingan bisa disaksikan secara global dan pemain bintang mulai dikenal luas. Ini membuktikan bahwa rugby bukan lagi olahraga eksklusif, tapi sudah jadi bagian penting dari industri olahraga dunia.
Apa yang Bikin Rugby Tetap Menarik?
Setelah panjang lebar ngobrolin sejarah rugby, mungkin kamu mulai paham kenapa olahraga ini punya tempat spesial di hati banyak orang. Bukan cuma karena kontak fisiknya yang seru, tapi juga karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Rugby punya keseimbangan antara kekuatan dan kecerdikan. Butuh fisik yang tangguh, tapi juga otak yang cerdas buat membaca permainan. Dan yang paling penting, semangat kebersamaan yang ditanamkan sejak awal membuat rugby jadi lebih dari sekadar pertandingan